Selasa, 25 Mei 2010

Catatan Kaki

Mencoba berdiri dengan bantuan sebuahah tongkat
Berlahan mencoba memijakkan kaki di hamparan bumi
Namun,
Satu anak panah melesat dari arah yang tidak kuperkirakan
Dari arah belakang datangnya dan mengenai jantungku, kembali aku terhempas
Aku buta, tak dapat kupastikan siapa musuhku

Dengan rasa sakit kucoba kembali bangkit dengan tongkat yang masih dalam genggaman
Mencoba mengabaikan rasa sakit yang mustahil ku hilangkan
Menjadi seseorang yang tangguh yang sepertinya mustahil ada pada diriku
Mencoba memiliki jiwa seperti air laut yang mustahil ku miliki

Aku hanya mampu menangis dan menjerit sambil mengangkat tubuhku
Terseok berjalan berlahan sambil merasakan darah yang keluar dan sakit yang terperih
Ku paksakan membalikan tubuhku sambil tersungkur
Aku masih tidak dapat melihat musuhku,
Aku hanya dapat menyaksikan satu anak panah kembali datang kearahku
Kukerlingkan bola mataku untuk melihat sosok di balik busur
Terntaya...